Ngafatun
nur fauziah. Ngafatun diambil dari kata sanga
(angka Sembilan dalam bahasa jawa). Menurut cerita nenek dan orang tua saya,
nama itu diberikan atas dasar angka pemenang lotre. Lotre adalah sekumpulan orang yang bermain kartu dengan
hadiah bayi yang nantinya akan menjadi anak angkat bagi yang menang. Lotre dilakukan jika bayi yang menderita
sakit secara terus menerus dan tidak kunjung sembuh juga. Dalam adat jawa, hal
itu dikarenakan nama sang bayi tidak cocok atau biasa disebut “keberatan nama”.
Selain itu, weton sang bayi sama
dengan weton salah satu orang tua
bayi tersebut.
Yang
terjadi pada saya adalah weton saya
sama dengan ibu yaitu minggu paing. Awalnya,
nama yang telah mereka siapkan untuk saya adalah revana dwi anggraini. Sebelum
saya diberi nama tersebut, saya jatuh sakit. Lalu mereka mengadakan lotre untuk saya diharapkan saya tidak
sakit lagi. Mereka mengatakan orang yang memenangkan lotre itu mendapatkan angka sembilan dikartunya. Maka dari itu
orang tua bersama orang tua angkat saya memusyawarahkan nama saya dengan
mengambil kata dari kata sembilan tersebut. Itu adalah syarat pemberian nama
hasil lotre. Setelah dengan banyak
pertimbangan, akhirnya mereka mengambil keputusan dengan nama awal ngafatun.
Lalu
dengan musyawarah keluarga besar akhirnya mereka memberi nama saya ngafatun nur
fauziah. Saya tidak tahu pasti mengapa mereka menambahkan nur fauziah pada nama
saya itu. Tidak tahu apa alasan yang pasti dari mereka. Mungkin mereka
mengaharapkan saya menjadi anak yang cerdas dan memberi cahaya kepada
orang-orang disekitar saya kelak. Kata nur fauziah pada nama saya tersebut
berasal dari arab. Nur yang memiliki arti cahaya dan fauziah berarti cerdas.
Jadi ngafatun nur fauziah berarti sembilan cahaya kecerdasan.
Jika
disambungkan dalam kehidupan saya sehari-hari, saya merasa nama saya terlalu
hiperbola, berlebihan. Disini dalam arti terlalu wah buat saya. Saat saya SD hingga SMP saya tidak pernah mendapat
juara baik 1, 2, atau 3. Tapi saya selalu masuk dalam sepuluh besar rengkin
kelas. Sebelum saya dinyatakan lulus dari SMP, saya mencoba mendaftar diri ke
sekolah paling favorit di kota saya dan saya keterima disana. Setelah satu
semester belajar saya terpilih masuk dalam kelas unggulan sekolah. Lalu saya
percaya itu adalah wujud doa yang ada di dalam nama saya.
Hal
lain lagi, saya dari dahulu suka berbagi dengan teman-teman ataupun dengan adik
tingkat. Saya selalu suka membantu mereka memahami pelajaran sekolah terutama
dalam mata pelajaran matematika. Saya akan merasa sangat senang jika mereka
datang kepada saya dan menanyakan masalah mereka. Baik masalah pelajaran
sekolah atau hanya sekedar curhat kepada saya.
Jika
saya ditanya apakah nama saya sudah cocok dengan keadaan saya, saya akan
menjawab sudah. Saya adalah calon seorang guru. Saya percaya dan yakin kelak
saya akan memberikan cahaya terang kepada anak murid saya. Saya akan memberi
cahaya bagi mereka yang memiliki kehidupan yang gelap dalam ilmu pengetahuan.
Saya akan memberi mereka ilmu dan membuat mereka cerdas.
Lalu
jika saya diperkenankan mengganti nama saya, saya mungkin akan memilih nama nur
fauziah aziz. Dengan kata aziz yang berarti kelembutan, kuat, kekasih. Saya
ingin menjadi orang yang cerdas dan memberi cahaya lentera dengan kelembutan
dan kasih sayang setulus hati. Dalam mewujudkan mimpi itu pasti akan banyak
rintangan yang menguji ketulusan saya. Saya ingin menjadi orang yang kuat dalam
menjalankan ambisi saya tersebut.
Simbol
yang dapat menggambarkan saya adalah lampu. Sebuah benda yang akan member
cahaya terang di tengah kegelapan. Dengan lampu bisa membuat orang bisa
memperlancar kegiatan mereka. Dengan lampu mereka bisa menghilangkan rasa takut
dalam kegelapan malam. Saya selalu berharap dan berusaha saya akan menjadi
lampu bagi mereka. Menjadi penerang kegelapan, menghilangkan rasa takut,
memunculkan semangat yang berbinar-binar seperti lampu yang terus menyala terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar