Kamis, 04 Oktober 2012

Respect to other is good, isn't it??


http://avivsyuhada.files.wordpress.com/2012/02/tawakul_2.jpg?w=600&h=336


Humanistic study, kata yang terpikir pertama kali ketika mendengar mata kuliah ini adalah “bingung”. Kebingungan yang saya rasakan ini mengenai  hal apa yang sebenarnya akan dibahas dalam pelajaran ini. Tentang manusiakah seperti judulnya? Aspek mana yang akan dibahas sedangkan hal yang berkaitan dengan manusia itu sendiri sangat banyak? Jangan terlalu dipikirkan kata hati kecilku saat itu. Nanti pada saatnya saya pasti akan memahaminya.
Pertemuan pertama dimata kuliah ini buat saya sudah cukup menghilangkan rasa penat dalam dada (asiik kayak apaan aja -_- :D ). Pertama masuk saya belajar mengenai “respect” ke agama lain. Bagi saya itu membuat hati dan pikiran saya terbuka terhadap agama lain. Selama ini saya mempunyai pandangan bahwa agama lain tu beda. Hal itu selalu mempengaruhi pikiran saya terhadap agama selain agama saya.
Dari aspek berteman saya dari dulu punya teman dari agama lain. Tepatnya sejak SMP (sekolah menengah pertama). Saya selalu terbuka dan bergabung dengan mereka dalam hal bermain. Tetapi berkaitan dengan itu saya akan baik-baik saja jika semuanya hanya berjalan seperti biasanya dalam arti tidak menyangkut agama, apapun urusannya. Tidak tahu mengapa saya berpikir bahwa agama lain itu berbeda dengan agama saya.
Berlebih lagi sejak saya masuk SMA (sekolah menengah pertama). Di sana saya bergabung dengan DKM (dewan kegiatan musolah). Saya di sana dididik lebih dalam lagi dalam ilmu agama. Saat itu saya masih semester satu kelas X tetapi saya telah di pilih menjadi kandidat untuk menjadi pengurus dan di didik menjadi murobi di sekolah. Hal itu mungkin karena kakak saya yang satu sekolah dengan saya juga menjadi salah satu anggota. Di sana saya mendapat banyak hal tentang agama saya. Dan tentunya hal itu mempengaruhi kerja otak saya mengenai hal lain. Saya selalu menganggap tabu untuk berbicara dengan mereka dalam urusan agama. Satu omongan guru saya yang selalu mengiang-ngiang di telinga saya, “jangan pernah kamu berdebat dengan mereka dalam urusan agama karena kamu belum cukup bekal untuk berdebat dengan mereka dalam urusan ini”.
Di sini saya mendengar pengalaman dosen saya tentang "pengembaraannya" mengenai agama lain. Saya sangat tertarik dengan apa yang dia lalukan yang semata-mata untuk mengukuhkan atau menguatkan imannya kepada agamanya dan saya sangat terkesan dengan hal itu. Sekarang, saya menantikan debat yang akan di lakukan di kelas humanistic study ini. Saya sudah tidak sabar bagaimana sebenarnya agama mereka. Saya ingin tahu bagaimana mereka menyembah Tuhan dan bagaimana mereka beriman kepada-Nya. Saya ingin tahu lebih banyak lagi tentang mereka. Rasa ini sangat menggebu-gebu (lebay gag sih?? hhahaha :D )

Name  : Ngafatun Nur Fauziah
NIM      : 2011110010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar