http://avivsyuhada.files.wordpress.com/2012/02/tawakul_2.jpg?w=600&h=336
Humanistic study, kata yang terpikir
pertama kali ketika mendengar mata kuliah ini adalah “bingung”. Kebingungan
yang saya rasakan ini mengenai hal apa
yang sebenarnya akan dibahas dalam pelajaran ini. Tentang manusiakah seperti
judulnya? Aspek mana yang akan dibahas sedangkan hal yang berkaitan dengan
manusia itu sendiri sangat banyak? Jangan terlalu dipikirkan kata hati kecilku
saat itu. Nanti pada saatnya saya pasti akan memahaminya.
Pertemuan pertama dimata kuliah ini buat
saya sudah cukup menghilangkan rasa penat dalam dada (asiik kayak apaan aja -_-
:D ). Pertama masuk saya belajar mengenai “respect” ke agama lain. Bagi saya itu
membuat hati dan pikiran saya terbuka terhadap agama lain. Selama ini saya
mempunyai pandangan bahwa agama lain tu
beda. Hal itu selalu mempengaruhi pikiran saya terhadap agama selain agama saya.
Dari aspek berteman saya dari dulu
punya teman dari agama lain. Tepatnya sejak SMP (sekolah menengah pertama). Saya
selalu terbuka dan bergabung dengan mereka dalam hal bermain. Tetapi berkaitan
dengan itu saya akan baik-baik saja jika semuanya hanya berjalan seperti
biasanya dalam arti tidak menyangkut agama, apapun urusannya. Tidak tahu mengapa
saya berpikir bahwa agama lain itu berbeda dengan agama saya.
Berlebih lagi sejak saya masuk SMA
(sekolah menengah pertama). Di sana saya bergabung dengan DKM (dewan kegiatan
musolah). Saya di sana dididik lebih dalam lagi dalam ilmu agama. Saat itu
saya masih semester satu kelas X tetapi saya telah di pilih menjadi kandidat
untuk menjadi pengurus dan di didik menjadi murobi di sekolah. Hal itu mungkin karena
kakak saya yang satu sekolah dengan saya juga menjadi salah satu anggota. Di sana
saya mendapat banyak hal tentang agama saya. Dan tentunya hal itu mempengaruhi
kerja otak saya mengenai hal lain. Saya selalu menganggap tabu untuk
berbicara dengan mereka dalam urusan agama. Satu omongan guru saya yang selalu mengiang-ngiang di telinga saya, “jangan
pernah kamu berdebat dengan mereka dalam urusan agama karena kamu belum
cukup bekal untuk berdebat dengan mereka dalam urusan ini”.
Di sini saya mendengar pengalaman dosen saya tentang "pengembaraannya" mengenai agama lain. Saya sangat tertarik dengan apa yang dia lalukan yang semata-mata untuk mengukuhkan atau menguatkan imannya kepada agamanya dan saya sangat terkesan dengan hal itu. Sekarang, saya menantikan debat yang
akan di lakukan di kelas humanistic study ini. Saya sudah tidak sabar bagaimana
sebenarnya agama mereka. Saya ingin tahu bagaimana mereka menyembah Tuhan dan
bagaimana mereka beriman kepada-Nya. Saya ingin tahu lebih banyak lagi tentang mereka. Rasa ini sangat menggebu-gebu (lebay gag sih?? hhahaha :D )
Name : Ngafatun Nur Fauziah
NIM : 2011110010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar